Penyelenggaraan Program Sanimas dilatarbelakangi adanya arus urbanisasi perkotaan yang terus mengalami peningkatan yang menyebabkan proporsi penduduk perkotaan meningkat secara tajam. Sehingga bisa dipastikan prasarana dan sarana air limbah jika tidak
diperhatikan akan sulit berkembang, khususnya untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Akses penduduk terhadap prasarana dan sarana air limbah permukiman berkaitan dengan aspek kesehatan, lingkungan hidup, pendidikan sosial budaya serta kemiskinan. Semakin mudah ketersediaan pada prasarana dan sarana air limbah dan pemahaman tentang higienis maka semakin kecil kasus terhadap penyebaran penyakit. Solusi dalam penyediaan prasarana dan sarana air limbah permukiman khususnya bagi MBR di lingkungan padat penduduk, dan rawan sanitasi, adalah dengan kegiatan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas). Kegiatan ini merupakan sebuah inisiatif untuk mempromosikan penyediaan prasarana dan sarana air limbah permukiman yang berbasis masyarakat dengan pendekatan tanggap kebutuhan. Fokus kegiatan Sanimas adalah penanganan air limbah rumah tangga, tetapi tidak tertutup juga untuk menangani limbah cair industri rumah tangga yang dapat terurai secara alamiah (mendekati karakteristik limbah rumah tangga). Melalui pelaksanaan Sanitasi Berbasis Masyarakat ini, masyarakat memilih sendiri prasarana dan sarana air limbah permukiman yang sesuai, membentuk Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM), ikut aktif menyusun rencana aksi, dan melakukan pembangunan fisik dan membentuk Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara (KPP) untuk melaksanakan pengelolaan kegiatan operasi dan pemeliharaan.